Selasa, 30 Maret 2010

Street Food at Semarang Part I

Sewaktu di semarang saya ingin sekali merasakan makanan yang murah meriah yang ada di pinggir jalan kota semarang. Akhirnya rute pertama sama sampai di Jalan MayJend Sutoyo tepatnya berada di depan Yayasan Bernardus Sekolah -sekolah Teresiana.

Lokasi tersebut tidak jauh dari Simpang Lima Semarang. Kalau mengendarai mobil maksimal 10 menit dalam kondisi macet sudah sampai. Tapi jika mengendarai sepeda motor mungkin lebih cepat. Di depan sekolah tersebut banyak sekali jajanan. Dan saya lihat banyak sekali pembeli yang mampir di lokasi tersebut. Dan usia mereka benar - benar beragam. Dari yang mudah sampai yang tua. Kebetulan sekali teman saya di Semarang mengajak ke lokasi tersebut. Awal nya dia mungkin ragu mengajak saya ke sana. Tapi kebetulan Jajanan seperti ini yang saya cari. Karena sedikit bosan dengan makanan berat selama di Jawa Tengah.

Makanan yang pertama kali di pesan adalah Tahu Gimbal. Saya kurang tahu kenapa di beri nama itu. Makanan ini kalau di Jakarta seperti Ketoprak, tapi di jumlah ketupatnya hampir seimbang dengan tahu yang disajikan. Dan di atasnya di tutupi oleh Telur Dadar yang sangat besar sekali. Untuk masalah telur memang optional bisa di pesan bisa juga tidak sesuai selera. Selain rasa pedas pastinya juga bisa di pesan sesuai selera.
Satu porsi yang di hidangkan cukup membuat perut benar - benar membuat kenyang. Dan rasa bumbu kacang di makanan ini lebih terasa dibandingkan dengan Ketoprak yang ada di beberapa kota di Indonesia ini.

Setelah selesai menyantap Tahu Gimbal, pesanan selanjutnya adalah Es Dawet Duren. Yang benar - benar membuat selera bergejolak. Es ini sama dengan es dawet lain nya. Dan yang membuat istimewa seperti biasa menggunakan Duren sebagai penambah citra rasa. Tapi menurut saya ada yang lebih istimewa dari Duren yang ada di dalam Dawet tersebut. Yaitu Gula Jawa sebagai pemanis yang ada di dalam dawet itu sangat kental sekali. Berbeda dari yang saya temukan di kota - kota lain di Indonesia ini. Gula tersebut sangat sulit di angkat dengan sendok sekalipun. Karena gula tersebut benar - benar kental. Dan rasanya sangat terasa campuran gula jawa sebagai bahan dasarnya.

Puas rasanya mencicipi jajanan di Jl. Suyoto Semarang ini. Saya sempat bertanya sampai jam berapa mereka buka. Ternyata tidak lama, karena sore hari mereka sudah habis dan tutup.


Bookmark and Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar